Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

Penerapan Model Connected pada Materi Ekosistem

  Skema pembelajaran Ekosistem dengan model  Connected Untuk menggunakan model Connected dalam membuat hubungan antara topik (atau konsep atau unit) lebih eksplisit, mula-mula identifikasi dua topik yang diajarkan dalam urutan tertentu (Fogarty, 2009). Dengan menggunakan  template  untuk model  Connected , maka dapat dibuat keterkaitan antar konsep, unit, bahkan keterampilan dalam pelajaran Ekosistem pada gambar. Materi Ekosistem memiliki kompetensi dasar (KD) untuk  menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang Ekosistem dan semua interaksi yang berlangsung di dalamnya. Dalam pembelajaran Ekosistem yang disusun, penulis memilih topik ‘Komponen Penyusun Ekosistem’ untuk dibahas pada pertemuan pertama sehingga peserta didik dapat memahami konsep abiotik dan biotik terlebih dahulu. Pertemuan kedua, pendidik membahas topik ‘Aliran Energi dalam Ekosistem’ untuk menganalisis interaksi yang terjadi antar komponen biotik dalam rantai makanan. Ide ini mu...

Model Pembelajaran Terpadu tipe Connected

Pengertian Menurut Fogarty (2009), model Connected atau Keterhubungan berfokus pada membuat hubungan eksplisit dalam setiap mata pelajaran, menghubungkan satu topik ke topik berikutnya, menghubungkan satu konsep ke konsep lainnya, menghubungkan satu keterampilan ke keterampilan terkait, menghubungkan pekerjaan satu hari ke hari berikutnya, atau bahkan menghubungkan ide satu semester ke semester berikutnya. Adanya keterkaitan eksplisit yang ditemukan pada setiap mata pelajaran mendorong munculnya gagasan model ini. Model Connected didefinisikan bukan oleh teknologi, teknik, atau konteks kelembagaan tertentu tetapi oleh seperangkat nilai, orientasi pada perubahan sosial, dan filosofi pembelajaran (Ito et al, 2013). Jadi, model Connected adalah model kurikulum yang  menyajikan hubungan eksplisit di dalam pembelajaran dengan cara mengaitkan suatu topik ke topik lain, suatu konsep dengan konsep yang lain, suatu keterampilan dengan keterampilan lain maupun suatu tugas dengan tugas b...

Teori Penguatan oleh Ahli Perilaku

Banyak psikolog kontemporer percaya pada prinsip-prinsip respons-stimulus dasar tetapi menolak pandangan mekanistik yang kaku dari Thorndike dan Watson. Para asosiasi kontemporer ini disebut "neobehavioris".  Menurut salah satu neobehavioris, Clark Hull, keterkaitan antara stimulus dan respons ada hubungannya dengan dorongan dan penghargaan. Dorongan adalah tekanan yang timbul dari kebutuhan biologis atau psikologis seseorang. Penghargaan adalah pemenuhan kebutuhan atau pengurangan dorongan. Pengondisian ( conditioning ) terjadi dengan bertindak atas individu saat dia mengalami dorongan ini dan rangsangan yang mengarah pada respons pengurangan dorongan tertentu. Idenya adalah untuk memperkuat koneksi respons-stimulus yang mengurangi dorongan. Pengalihan dorongan mengarah pada penghargaan, atau penguatan. Penghargaan (penguatan) koneksi ini sesuai dengan hasil pengurangan dorongan dalam organisasi perilaku yang disebut kebiasaan ( habit ). Penting bagi orang tersebut untuk me...

Koneksionisme dalam Psikologis Kurikulum

Edward Thorndike (1874-1949), salah satu orang Amerika pertama yang menguji proses pembelajaran secara eksperimental, dianggap sebagai pendiri psikologi perilaku. Di Harvard, Thorndike memulai karyanya dengan hewan, suatu eksperimen yang juga diadopsi oleh ahli perilaku lainnya. Thorndike berfokus pada pengujian hubungan antara stimulus dan respons (pengkondisian klasik). Dia mendefinisikan belajar sebagai pembentukan kebiasaan, yaitu menghubungkan sebanyak-banyaknya kebiasaan ke dalam struktur yang kompleks. Pengetahuan dihasilkan dari akumulasi asosiasi respons-stimulus dalam struktur yang kompleks ini. Pengetahuan dasar terdiri dari pengelompokan komponen sederhana dari suatu keterampilan atau pengetahuan. Ketika seseorang memperoleh unit asosiasi yang lebih rumit, seseorang mencapai pemahaman yang lebih canggih. Thorndike mendefinisikan pengajaran sebagai mengatur ruang kelas untuk meningkatkan koneksi dan asosiasi yang diinginkan. Thorndike mengembangkan tiga hukum utama pembela...

Landasan Psikologis Kurikulum

Psikologi berkaitan dengan pertanyaan tentang bagaimana orang belajar, dan spesialis kurikulum mempertanyakan bagaimana psikologi dapat berkontribusi pada desain dan penyampaian kurikulum. Dengan kata lain, bagaimana spesialis kurikulum dapat menggabungkan pengetahuan psikologis untuk meningkatkan kemungkinan bahwa siswa akan belajar? Psikologi memberikan dasar untuk memahami proses belajar mengajar. Kedua proses tersebut penting bagi para kurikuler karena kurikulum hanya bermanfaat ketika siswa belajar dan mendapatkan pengetahuan. Pertanyaan lain yang menarik bagi psikolog dan spesialis kurikulum adalah sebagai berikut:  Mengapa siswa menanggapi upaya guru seperti yang mereka lakukan?  Bagaimana pengalaman budaya mempengaruhi pembelajaran siswa?  Bagaimana seharusnya kurikulum diatur untuk meningkatkan pembelajaran? Apa dampak budaya sekolah terhadap pembelajaran siswa?  Bagaimana tingkat partisipasi siswa yang optimal dalam mempelajari berbagai isi kurikulum? Tidak...