Langsung ke konten utama

Teori Penguatan oleh Ahli Perilaku

Banyak psikolog kontemporer percaya pada prinsip-prinsip respons-stimulus dasar tetapi menolak pandangan mekanistik yang kaku dari Thorndike dan Watson. Para asosiasi kontemporer ini disebut "neobehavioris". Menurut salah satu neobehavioris, Clark Hull, keterkaitan antara stimulus dan respons ada hubungannya dengan dorongan dan penghargaan. Dorongan adalah tekanan yang timbul dari kebutuhan biologis atau psikologis seseorang. Penghargaan adalah pemenuhan kebutuhan atau pengurangan dorongan. Pengondisian (conditioning) terjadi dengan bertindak atas individu saat dia mengalami dorongan ini dan rangsangan yang mengarah pada respons pengurangan dorongan tertentu. Idenya adalah untuk memperkuat koneksi respons-stimulus yang mengurangi dorongan. Pengalihan dorongan mengarah pada penghargaan, atau penguatan. Penghargaan (penguatan) koneksi ini sesuai dengan hasil pengurangan dorongan dalam organisasi perilaku yang disebut kebiasaan (habit).

Penting bagi orang tersebut untuk mengurangi dorongan utamanya atau menghadapi kemungkinan kehancuran. Stimulus atau rangsangan yang membantu mengurangi dorongan ini membentuk koneksi rangsangan-respons. Dengan demikian, ketika salah satu rangsangan ini berulang dalam hubungannya dengan dorongan (pada kesempatan lain) reaksinya cenderung diperkuat. Ini disebut Hukum Penguatan atau Law of Reinforcement (agak mirip dengan Hukum Pengaruh, Law of Effect, Thorndike).

Kedua hukum tersebut terkait dengan akal sehat. Jika Anda ingin mengkondisikan seseorang, izinkan orang itu mengasosiasikan sesuatu yang menyenangkan dengan perilaku yang Anda coba bangkitkan. Implikasinya untuk kelas adalah memotivasi anak saat memperkenalkan materi pelajaran. Sederhananya, jika Anda ingin meningkatkan kehadiran musim panas di orkestra simfoni di antara siswa, sajikan es krim gratis. Para siswa akan dikondisikan untuk menikmati musik.

Dorongan yang berfungsi untuk kelangsungan hidup individu lebih diutamakan daripada yang lainnya, dan ancaman terhadap fungsi tubuh normal mengurangi tingkat aktivitas di area pendorong lainnya. Oleh karena itu, para guru harus memahami bahwa anak-anak yang lapar atau belum tidur menjadi gelisah atau lalai dan tidak peduli dengan area dorongan sekunder — seperti meningkatkan rasa ingin tahu atau pembelajaran. Selanjutnya, guru harus melakukan latihan di ruang kelas untuk meminimalkan kelelahan dan memaksimalkan kinerja. Meskipun teori Hull telah dimodifikasi oleh pendidik, gagasan untuk menetapkan aktivitas memberi penghargaan (reward) dan penguatan (reinforcement) yang sesuai, sebagian, berasal dari Hull.

Sumber: Ornstein, A. C., & Hunkins, F. P. (2018). Curriculum: Foundations, Principles, and Issues 7 Edition. London: Pearson.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerapan Model Connected pada Materi Ekosistem

  Skema pembelajaran Ekosistem dengan model  Connected Untuk menggunakan model Connected dalam membuat hubungan antara topik (atau konsep atau unit) lebih eksplisit, mula-mula identifikasi dua topik yang diajarkan dalam urutan tertentu (Fogarty, 2009). Dengan menggunakan  template  untuk model  Connected , maka dapat dibuat keterkaitan antar konsep, unit, bahkan keterampilan dalam pelajaran Ekosistem pada gambar. Materi Ekosistem memiliki kompetensi dasar (KD) untuk  menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang Ekosistem dan semua interaksi yang berlangsung di dalamnya. Dalam pembelajaran Ekosistem yang disusun, penulis memilih topik ‘Komponen Penyusun Ekosistem’ untuk dibahas pada pertemuan pertama sehingga peserta didik dapat memahami konsep abiotik dan biotik terlebih dahulu. Pertemuan kedua, pendidik membahas topik ‘Aliran Energi dalam Ekosistem’ untuk menganalisis interaksi yang terjadi antar komponen biotik dalam rantai makanan. Ide ini mu...

Modifikasi Model Project Based Learning (PjBL) untuk Melatih Berpikir Kreatif Siswa pada Pembelajaran Sains

  A.     Project Based Learning (PjBL) Project-based Learning  (PjBL) adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah. Dalam pelaksanaannya di kelas, peserta didik belajar melalui pembuatan suatu proyek atau produk yang berkaitan dengan topik pembelajaran. Pembuatan produk dapat dilakukan secara berkelompok/mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk. Pengguaan PjBL dengan metode diskusi kelompok melibatkan kemampuan kolaborasi dan komunikasi peserta didik. Sebagai model pembelajaran, PjBL memiliki karakteristik antara lain: a.        Penyelesaian proyek atau produk dilakukan dari tahap perencanaan, penyusunan, hingga pemaparan produk; Penyelesaian proyek atau produk dilakukan dari tahap perencanaan, penyusunan, hingga pemaparan produk; Peserta didik bertanggung jawab penuh terhadap proyek yang akan dihasilkan; Proyek dapat melibatkan...

Dampak Model Learning Cycle (5E) pada Kompetensi 6C

  A.     Learning Cycle 5 Fasa (5E) 1.       Engagement (Keterlibatan) Keterlibatan (engagement) adalah waktu ketika guru berada di tengah kegiatan pembelajaran. Guru menciptakan masalah, menilai pengetahuan awal siswa, membantu siswa membuat hubungan, dan menginformasikan melangkah ke tahap selanjutnya. 2.       Exploration (Eksplorasi) Siswa mengumpulkan data untuk memecahkan masalah. Guru memastikan para siswa mengumpulkan dan mengatur data mereka untuk memecahkan masalah.  Selama eksplorasi para siswa belajar melalui aksi dan reaksi mereka sendiri dalam situasi baru. Eksplorasi juga membawa para siswa pada identifikasi suatu pola keteraturan dalam fenomena yang diselidiki. Penerapannya dapat diuraikan sebagai berikut: Siswa mengidentifikasi objek-objek yang menarik, kejadian-kejadian atau situasi yang dapat diobservasi siswa-siswa. Pengalaman ini dapat terjadi dalam ruangkelas, laboratorium atau lapangan . Pe...